Dasar Teori
Pada
umumnya kita tidak mengetahui komposisi dari larutan sampel yang akan di
analisis, sehingga sulit untuk membuat larutan standar yang mempunyai komposisi
ionik yang sama dengan larutan contoh. Untuk mengetahui hal ini dibuat suatu
metode yang disebut dengan metode kekuatan ion tetap. Metode ini dibuat dengan
cara mencampurkan suatu larutan yang mempunyai kekuatan ion cukup tinggi
kedalam standar dan kedalam larutan contoh. Dengan demikian perbedaan kedua ion
dalam kedua larutan yang mempunyai konsentrasi berbeda dapat diabaikan sehingga
kekuatan ion menjadi konstan (Purwadi, 2000:210)
Ujung
simetris dari pola geometris molekul-molekul adalah salah satu dari kumpulan
yang luar biasa atau sama dengan kristal yang mana telah didefinisikan sebagai
keadaan yang biasa (umum) untuk semua sifat-sifatnya tetapi tak lebih dari
sebuah/suatu indikasi. Dasar pokok persoalan prinsip ini adalah simetri dari
struktural kristal dalam prakteknya adalah kedua posisi simetri dan intensitas
dari sinar X atau difraksi spektrum neutron (Lingafelter, 1985:97)
Pada
Umumnya campuran digolongkan sebagai materi heterogen, artinya tidak seluruh
materi ini mempunyai sifat yang sama. Akan tetapi ada suatu campuran yang
partikel-partikelnya tidak dapat dibedakan dengan mata biasa. Campuran tersebut
dinamakan larutan. Oleh karenanya larutan disebut denganmateri homogen walaupun
keadaan yang sesungguhnya tidak homogen benar. Oleh karenanya pembentukan
campuran merupakan proses fisis, maka pertikel-partikel pembentuk campuran
mudah dipisahkan kembali secara fisis. Pemisahan tersebut berdasarkan perbedaan
sifat fisis dari partikel-partikel pembentuk campuran yang dapat dilakukan
dengan berbagai cara (Kitty, 1996:136)
Nitrat adalah
salah satu jenis senyawa kimia yang sering ditemukan dialam seperti dalam
tanaman dan air. Senyawa ini terdapat dalam tiga bentuk, yaitu ion nitrat
(ion-NO3), Kalium Nitrat (KNO3), dan Nitrogen Nitrat (No3-N).
Ketiga bentuk senyawa ini menyebabkan efek yang sama terhadap ternak meskipun
dalam konsentrasi yang berbeda, sebenarnya nitrat tidak toksik pada hewan,
namun konsumsi dalam jumlah berlebihan dan konsentrasi tinggi dapat menyebabkan
keracunan, karena bantuan dari bakteri rumen nitrat akan direduksi menjadi
nitrit yang 10 kali lebih toksik dari nitrat. Selanjutnya ion nitrit diserap
dalam darah dan apabila terjadi kontak dengan eritrosit, nitrit akan
mengoksidasi Fe2+ dalam hemoglobin (Hb) menjadi Fe3+
membentuk methahemoglobin (MetHb), kandungan MetHb dalam darah 30-40% dapat
menyebabkan gejala klinis, dan bila kandunagn mencapai 80-90% akan menyebabkan
kematian pada ternak, beberapa hewan dapat mentolerisasi kandungan MetHb sampai
50% tanpa menimbulkan gejala sakit, namun apabila kandungan MetHb mencapai 80%
akan menyebabkan kematian pada hewan (Yuniningsih, 2007:110)
Asam
nitrat jenuh memiliki sifat sebagai oksidator sangat kuat terhadap unsur-unsur
logam. Untuk reaksi dengan logam-logam tertentu seperti emas dan platina.
Nitrat bercampur dengan asam klorida menjadi aquaregia (3 bagian HCl pekat + 1
bagian HNO3 Jenuh). Adanya komplekasasi dari ion klorida yang
terpenting untuk meningkatkan efektifitas aquaregia dibanding dengan asam
nitrat. Unsur-unsur non-logam biasanya dioksidasi oleh asam nitrat pekat
menjadi oksida atau asam okso. Kekuatan oksidator tergantung pada besarnya
konsentrasi larutan yang konsentrasinya kurang dari 2M praktis tidak bersifat
sebagai oksidator (Arifin, 2010:110)
Untuk Kelanjutan dari laporan ini dapat di download disini
----------------------------------------------
----------------------------------------------